Hal Utama Yang Perlu Di Pelajari Seorang Manajer
Dalam Pengelolaan Sebuah Lembaga
Kemajuan sebuah lembaga atau instansi pendidikan
pada dasarnya bisa di pengaruhi karena beberapah hal sepertihalnya kualitas SDM,
mutu pendidikan, kualitas kependidikannya dan model kepemimpinannya. Tak lepas
dari itu semua, faktor kepemimpinan suatu lembaga sangatlah di pengaruhi oleh
siapa yang memimpin, seberapa mahirkah/profesionalkah orang itu dalam memimpin
suatu lembaga dan bagaimana proses dia dalam memajukan sebuah lembaga itu
sendiri.
Pentingnya sebuah kepemimpinan yang profesional
dengan mutu kualitas dan kuantitas diri, agar di dalam proses pemajuan sebuah
lembaga instansi pendidikan bisa berjalan dengan baik. Dari sekian banyaknya
pengetahuan-pengetahuan tentang hal permanajemenan, pastinya kita akan bertanya
tanya, apa saja yang menjadi hal pokok
atau utama dalam menjadi seorang pemimpin yang baik dan profesional, sehingga
proses dalam pemajuang lembaga pendidikan sendiri bisa berjalan dengan baik.
Dari sinilah, pada dasarnya untuk menjadi seorang
pemimpin dalam mengelola sebuah lembaga pendidikan atau instansi lainnya, hal
yang menjadi pokok utama adalah pembentukan akhlakul kharimah , hal ini kenapa
menjadi sebuah hal yang penting, karena akhlak ini akan menjadi dasar dari
seorang pemimpin, seperti halnya pondasi utama di dalam sebuah rumah, tanpa
pondasi yang kuat rumah itu suatu saat nanti bisa roboh, sepertihalnya akhlak itu sendiri akan menjadi
pondasi di dalam seseorang itu. Maka dari itu, akhlak menjadi point penting
yang harus di pelajari terlebih dahulu dari seorang pemimpin dan setelah
mempelajari hal-hal penting yang ada di dalam akhlak itu sendiri, dari sinilah
mulai proses kepemimpinannya, bagaimana kita mempimpin sebuah lembaga dengan
baik yang sesuai dan tepat tanpa adanya penyimpangan, bagaimana kita mengatur,
mengelola, memajukan orang-orang di dalam lembaga itu sendiri dan masih banyak
lagi yang akan di lakukan.
Kenapa akhlak menjadi hal utama yang harus di
pelajari dan di bahas, karena akhlak itu hal menyeluruh di dalam diri
seseorang. ketika seseorang itu mempelajari akhlak/budi pekerti yang baik.
Pastinya ketika dia menjadi seorang pemimpin, dia akan menjadi pemimpin yang
baik dan bijak pula setiap keputusannya dan tindakannya. Berbeda dengan
seseorang yang dulunya tidak pernah belajar pahaman tentang akhlak, akidah dan
lain-lainnya. Tentunya gaya kepemimpinanya akan berbeda.
“Sebaik baiknya
manusia ialah orang bodoh tetapi baik akhlaknya dan seburuk buruknya manusia
ialah orang pandai, tetapi buruk aklhak dan akidahnya”
Dari sinilah perlu kita ketahui bahwasannya, orang
pandai itu adalah orang yang mau belajar. tetapi sangatlah amat di sayangkan
jikalau kepandaian/ilmu itu tidak di imbangi dengan pembelajaran akhlakul
karimah dan budi pekerti lainnya, ilmu itu hanya akan menjadi ilmu yang
merusak. tidak bisa di pungkiri lagi bahwa orang-orang yang melakukan kegiatan
menyimpang adalah orang-orang pandai. Sekali lagi, kenapa pembelajaran akhlak
menjadi hal utama yang harus di pelajari dari seorang pemimpin yaitu agar
ketika seseorang itu memimpin sebuah lembaga dia tidak akan melakukan kegiatan
menyimpang, yang akan merugikan lembaga itu sendiri.
Di dalam ajaran islam sendiri, kita sebagai seorang
muslim kita di tuntut untuk berlaku adil, jujur, baik dan berakhlak mulia
tentunya, seperti di dalam :
Al-Qur’an (Al Maidah ayat ke 8)
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُونُواْ قَوَّٰمِينَ لِلَّهِ شُهَدَآءَ بِٱلۡقِسۡطِۖ وَلَا
يَجۡرِمَنَّكُمۡ شَنََٔانُ قَوۡمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا تَعۡدِلُواْۚ ٱعۡدِلُواْ هُوَ
أَقۡرَبُ لِلتَّقۡوَىٰۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا
تَعۡمَلُونَ ٨
Artinya: “Hai orang-orang
yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran)
karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu
terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku
adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Dari ayat tersebuh dapat kita pahami bahwa pentingnya
penanaman akhlak yang baik sejak awal, sehingga apa yang kelak nanti kita
pimpin tidak akan berantakan dan dapat di pertangung jawabkan, sehingga kelak
nanti di harapkan seseorang yang sebelumnya di tanamkan pembelajaran budi
pekerti dan akhlak yang baik akan menjadikan pemimpin yang baik pula. tidak
melakukan perbuatan yang menyimpang, menjadi pemimpin yang adil dengan para
pekerjanya, tahu betul akan kebutuhan para pekerjannya, sikap otoriter tidak
terlalu di utamakan, lebih mementingkan kerjasama di dalam pekerjaan, sehingga
menciptakan wilayah kerja yang harmonis.
Tidak bisa di pungkiri lagi bahwa “di dalam sebuah
kepemimpinan menciptakan sebuah wilayah kerja yang nyaman akan meningkatkan
kualitas kerja di dalamnya.” Maka dari itu, jadilah pemimpin yang adil, bijaksana,
bertangung jawab, selalu mengerti di setiap keadaaan dan selalu memberikan
motivasi agar mampu mendorong para pekerjannya untuk tetap semangat dalam
bekerja.
0 komentar:
Post a Comment