Blog Ini Berisi Tentang Pembelajaran, Tips, Software, Aplikasi Android, Hiburan Dan Masih Banyak Lagi Seputar Tentang Dunia IT, Membahas Tuntas Dari Segala Pokok Permasalahan Yang Ada.

AMAN

Thursday, March 9, 2017

Membangun Wawasan Filsafat Islam

MEMBANGUN WAWASAN FILSAFAT ISLAM


A.    Pengertian Dan Objek Kajian Filsafat Islam
Filsafat merupakan bidang kajian/ilmu pengetahuan manusia yang komplekas yang di hasilkan dari aktifitas radikal , komprehensif universal dengan analisis , sintesis , spektakulatif dan preskriptif tentang segala realitas yang ada (being) baik berupa manusia , alam dan tuhan , sejauh kemampuan akal budi manusia , yang di dorong oleh sikap filosofis sehingga mampu menghasilkan berbagai macam teori baik metafisika/ ontologi , epistemologi dan aksiologi sebagai upaya untuk memenuhi hakikat kebenaran untuk menggapai kebahagiaan dan kesejahteraan dalam hidup dan kehidupan manusia .intisari filsafat adalah berfikir secara mendalam , berfikir menurut logika dan berfikir secara bebas . filsafat menurut filusum filusum :
A.    Al kind, filsafat merupakan pengetahuan tentang hakikat segala sesuatu sejauh yang mungkin bagi manusia , sebab akhir dari pengetahuan teoretis filsuf adalah untuk memperoleh kebenaran dan untuk bertindak sesuatu dengan benar.
B.     Al fabi filsafat , ilmu pengetahuan tetang alam yang maujud dan bertujuan menyelidik hakikat sebenarnya.
C.      Fakhry , filsafat islam merupakan produk dari proses intelektual yang kompleks karena melibatkan banyak bangsa , seperti siria , arab , persia , turki dan lain sebagainnya.
D.    L. gardet dan m. anawasi , filsafat islam sebagai filsafat yang secara esensil berinspirasi platonis dan aristotelis
E.     Ibrahim madzkur , filsafat islam adalah segala studi filsfat yang di tulis dalam dunia islam baik penulisnya orang islam , nasrani , maupun yahudi .
F.      M. sharif khan dan M. anwar saleem menuliskan :

Muslim philosophy can be understood in the following way :
1.      It contains the thought of those muslim thinker who thought on the  Iines of greek philosophers.
2.      It contains the thought of those muslim thinkers who rejected lines of greek philosophers and abased it on islami.
3.      In includes within its scope the strict philosophy of the qur’an and the hadist as well as the ideas  of differend schools of thought that arose in islami from time to time.
4.      It includes the thoughts of muslim thinkers in general pertaining to the problems of philosophy .
Dari pendapat tersebut dapat di simpulkan bahwa filsafat yang di dalamnya memuat pemikiran para muslim tentang permasalahan permasalahan filsafat , baik yang sejalan maupun yang tidak sejalan dengan para  filsuf yunani dan termasuk di dalamnya filsafat tentang al quran dan al hadist dan aliran aliran pemikiran yang beraneka ragam yang  muncul dalam islam dari waktu ke waktu .
Dari penjelasan tersebut karakteristik filsafat islam di pandang dari segi keseluruhan , yaitu :
1.filsafat islam mempunyai kesatuan yang tak terbantahkan , terlepas dari adannya keanekaragaman tempat di mana ia tumbuh dan bagaimana ia berkerja .
2.filsafat islam merupakan bagian dari gejala pemikiran yunani.
3.filsafat islam bermaksud menjadi kebijaksanaan .
4.filsafat islam mengandung unsur unsur keagamaan yang di ambil dari al-quran .

Objek kajian filsafat islam , tidak berbeda dengan filsafat pada umumnya , objek material filsafat islam adalahh semua realitas wujud (being) , dan objek formanya yaitu sebab sebab yang terdalam dari realitas wujud , dengan menggunakan sudut pandang islam . perbedaannya terletak pada sudut pandangnya (point of view) yang digunakan oleh pemikiran muslim baik secara ontologi , etimologi , maupun aksiologi , sehingga melahirkan pandangan dunia (world view) yang berbeda dengan filsafat pada umumnya yaitu pandangan dunia yang islam . filsafat islam dengan sudut pandang yang religius  , tidak mengabaikan problematik – problematik mendasar dari filsafat . oleh karena itu , filsafat memaparkan secara luas tentang teori ada (ontologi) , menunjukkan pandangan tentang waktu , ruang , materi dan kehidupan . filsafat islam juga membahas persoalan epistemologi , maka ia membedakan antara jiwa dan akahl yang bersifat fitrah dan yang di cari benar dan salahnya , serta membedakan antara dugaan dan kepastian.
Luasnya lapakan kajian terdapat pengklasifikasian oleh para filosof :
a.       Al kind : 1)ilmu fisika. 2) ilmu matematika .3) ilmu ketuhanan .
b.      Al farabi :1) filsafat teoretis yaitu mengetahui sesuatu yang ada , dimana seseorang tidak bisa mewujudkannya dalam perbuatan . 2) filsafat praktis yaitu mengetahui sesuatu yang seharusnya di wujudkan dalam perbuatan dan menimbulkan kekuatan untuk mengerjakan bagian bagian yang baik.
c.       Ibnu sina : filsafat teoretis dan praktis.
Filsafat islam adalah pemikiran radikal tentang segala realitas wujud (being) , tuhan , manusia , alam untuk menemukan hakekat kebenaran yang tertinggi dengan menggunakan sudut pandang (point of view) islam , sedemikian rupa sehingga filsafat islam merupakan pandangan dunia (word view) yang islami .
B.     Hubungan Filsfat Islam Dan Filsafat Yunani
Fahlu rahman dalam bukunnya yang berjudul islma menjelaskan bahwa bahan bahan yang di pakai untuk menyusun sistem filsafat islam adalah bahan bahan yunani atau yang di sebut ide ide yunani . oleh karena itu dalam materi atau isinya , sifatnya adalah sama sekali hellenistik . tetapi konstruksi aktualnya , yakni sistem itu sendiri , sangat jelas bermerek islam .filsafat yunani aristoteles , merujukkan utama dan menjadi spirit dan motivasi bagi filusuf muslim dalam mengkonstruksikan pemikiran filosofisnya. Dengan kata lain para filsafat yunani adalah guru dari para filusuf muslim .
Jauh sbelum islam lahir , yang di tandai munculnya nabi muhammad saw pada abad ke 6 M . peradaban yunani telah lebih dahulu berkembang begitu pesat , terutama dalam bidak kebudayaan dan peradapan serta filsafat . di yunani telah mulai berkembang suatu sikap atau pandangan dunia baru , di mana orang mulai mengenal jawaban jawaban tentang rahasia rahasia alam semesta .para filosof alam , pada masa dulu belum pada tahu atau memang belum meyakini adanya tuhan.bagi thales dasar dari segala gerak yang ada di alam ini adalah airlah yang membentuk menjadi tanah , batu , besi , tumbuhan, binatang dan sebagainnya . menurut heracleitos bukan air atau udara , tetapi apilah yang merupakan dasar dari segala gerakan dan perubahan . sedangkan menurut democritos datang dengan atom . atom lah yang terapung di angkasa yang bersatu memadat menjadi bumi dan langit. Sedangkan aristoteles , berpendapat bahwa dasar segala gerak di alam ini adalah pergerakan pertama yang tak bergerak.pergerakan pertama inilah yang menjadi asal segala gerak . ialah yang menggerakkan panas , udara , air dan tanah menjadi tumbuhan , tumbuhan menjadi binantang , binatang menjadi manusia .
Di antara para filsuf yunani , aristoteles merupakan tokoh intelektual paling penting dan paling berpengaruh bagi perkembangan filsafat islam dan bahkan filsafat barat . semua itu di sebab kan karena warisan warisan aristoteles yang mencakup berbagai bidang , di antarannya kedokteran , fisika , etika, politik , logika , hingga metafisika.
Pada akhir abad pertama hijriyah khalifah umar bin abdul aziz , menginginkan supaya semua buku ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat seperti kedokteran , fisika , kimia , matematika di keluarkan dari perpustakaan agar dapat di pelajari kau muslim .
Setelah itu terjadi gerakan penerjemah di lembaga  Bait al Hikmah ini mendapat dukungan penuh dari pemerintahan dinasti abbasiyah , baik dukungan anggarap , maupun dukungan polotik .
Para penerjemah yang ada di bait al hikmah yaitu , Yuhanna Ibnu Masawwaih , Hunain Ibnu Ishaq , Ishaq Ibnu Hunain , Tsabit Ibnu Qurrah , Abu Bishr Matta , Yahya Ibnu Adi , Abu Utsman Al Dimasyqi .
Dari karya karya terjemahan di bait al hikmah inilah , umat islam , khusunya para intelektual muslim mempelajari dan mengkaji pemikiran para filsuf klasik yunani. Atau dengan kata lain telah terjadi kontak secara tidak langsung antara intelektual muslim dengan para filsuf yunani.
Sebenarnya kau muslim tidak bermaksud mengutip pemikiran filsafat dari pihak manapun , mereka tidak menaruh perhatian pada soal tersebut , bahkan tidak berniat mengutip ilmu apapun , dan tidak pernah memikirkannya . kalau dikemudian hari ada sebagian ilmu ilmu yang merembas ke dalam pemikiran orang islam semata mata karena keharusan yang tidak bisa di pungkiri , karena seakin erat hubungan mereka dengan bangsa lain di sekitar negara .
C. Mengenal Sosok Filsuf Muslim
Pada bagian ini akan diuraikan secara sekilas dan singkat beberapa filsuf Muslim, yaitu: Al-Kindi, Al-Farabi, Al-Dhazali, Ibnu Rusyd, dan Syuhrawardi.
1.      Al-Kindi (801-866)
Al-Kindi bernama asli Yusuf Ya’qub ibn Ishaq al-Kindi. Dia keturunan suku Kindah dari negeri Yaman, Al-Kindi dilahirkan di Kufah sekitar tahun 185 H atau 801 M. Al-Kindi, filsuf Islam pertama, telah memberikan kontribusi sangat luar biasa bagi peradaban Islam, karena ia adalah sebagai orang pertama yang merintis jalan menyesuaikan filsafat Yunanai  dengan prinsip-prinsip ajaran Islam sehingga lahirlah filsafat Islam, tentang persoalan agama, Al-Kindi setuju dengan teologi Mu’tazilah dimana ia berusaha memberikan struktur filosof dan membangun relasi antara filsafat dan agama. Bagi Al-Kindi terdapat dua tipe pengetahuan yang mungkin diperoleh manusia, yaitu pengetahuan Ilahi dan pengetahuan manusiawi. Pengatahuan Ilahi memiliki derajat lebih tinggi dari pada pengetahuan manusiawi, karena ia bisa mencapai kebenaran yang tidak akan pernah dicapai oleh pengetahuan manusiawi.
Filsafat Ketuhanan. Bagi Al-Kindi, topik utama yang dikaji metafisika adalah tentang Tuhan Yang Maha Esa, Abadi, tak memiliki jenis dan spesies, tak mengalami perubahan yang mengurangi kesempurnaanya, tidak terbatas dan terkungkung oleh dimensi ruang dan waktu dan gerak. Filsafat Jiwa.Al-Kindi mendefinisikan jiwa sebagai “elemen yang memiliki kesempurnaan dan kehormaan, kedudukan luhur, dan substansinya berasal dari substansi Sang Pencipta, seperti sinar matahari yang berasal dari matahari. Oleh karena itu, jiwa akan tetap kekal setelah kematian. Menurut Al-Kindi, jiwa manusia terbagi menjadi tiga daya, seperti pendapat Plato, yaitu jiwa syahwat, jiwa emosional, dan jiwa rasional, atau menurut Aristoteles yaitu, 1) Jiwa tumbuh-tumbuhan (makan, tumbuh, dan berkembang biak, 2) Jiwa Hewani, fungsiny adalah penginderaan, gerak dan ditambah jiwa tumbuh-tumbuhan), dan 3) Jiwa rasional, yang dikhususkan untuk manusia.
Teori akal/intelek, Akal atau daya rasionalberfungsi untuk memaham bentuk bentuk rasional yang bebas dari materi, atau untuk memahami hal-hal yang bersifat kulliyat (keseluruhan) seperti spesies dan genus. Al-Kindi membedkan empat bentuk akal yang sebenarnya merupakan tahapan-tahapan proses pemahaman hal-hal yang rasional, Tahapan-tahapan itu adalah 1) active intellect. Akal atau Intelek aktif ini merupakan semua akal dan semua objek pemikiran 2) latent or potential intellect, Akal potensial yaitu kesiapan yang ada pada manusia untuk memahami hal-hal yang rasional 3)acquired intellect, akal yang berubah jiwa, dari potensi menjadi aktual, 4) manifest intellect, or intellect in action, Akal lahir, yaitu jika akal serius memahami hal-hal yang rasional atau mengubahnya menjadi yang lain, maka pada saat itu ia disebut akal lahir.
2.      Al-Farabi (872-925)
Al-Farabi bernama asli Abu Nasr Muhammad ibn Muhammad ibn Tarkhan ibn Uzlagh al-Farabi, dia dilahirkan pada tahun 259 H atau 872 M di distrik Wasij provinsi Farab, tanah Khurasan yang terletak dipinggir sungai Saijun Turkisman, Al-Farabi sangat terkenal dengan penguasaanya terhadap berbagai bahasa, cerdas, berfikir ernih, semangat tinggi, dan menguasai berbagai cabang ilmu pengetahuan dimasanya. Al-Farabi adalah seorang tokoh yang lebih senang menyendiri, berzuhud, merenung, berfikir, serta menjauhi kehidupan yang serba mewah, foya-foya dan materialistik. Al-Farabi adalah penafsir dan perangkum terbaik buku-buku Aristoteles, ia menulis komentar atau penjelasan atas buku Ctegories, Hermeneutics, Prior dan Poterior analytics, Sophistics, Retorics, peotics, Physics, De Caelo, Nichomachean Ethics, dan Meterology serta metaphysics. Filsafat Al-farabi sebenarnya merupakan campuran antara filsafat Aristoteles dan Meo-Platonisme dengan pemikiran keislaman yang jelas dan corak aliran Syi’ah Imamah,
Filsafat Ketuhanan, menurut Al-farabi adalah wujid (being) yang nayta dengan sendirinya, (wajib al-wujud lidzatihi). Wujud ini adalah wujud yang tabiatnya itu sendiri menghendaki wujud-Nya, Ia adalah Sebab Yang Pertama bagi semua wujud, Wujud Yang Wajib in9 dinamakan Tuhan (Allah). Dalam pandangan Al-Farabi, Wujud Pertama ini mestilah bersifat (1) Sempurna, bebas dari segala kekurangan. (2) Abadi, tak mengalami kehampaan. (3) bukan gabungan dari materi dan bentuk (4). Tak tergantung atau swadaya, Teori Jiwa. Al-Farabi mendefinisikan jiwa sebagaimana definisi Aristoteles, yaitu “kesempurnaan awal bagi fisik yang bersifat alamiah, mekanistik, dan memiliki kehidupan yang energik. Dari segi daya atau kemampuanya, menurut Al-Farabi, jiwa manusia memiliki tiga daya, yaitu (1). Jiwa tumbuh-tumbuhan, yang terdiri atas daya nutrisi yng berfungsi memberikan makanan dengan mengubah makanan menjadi bentuk tubuh, (2). Jiwa hewani, terdiri atas daya persepsi adalah kemampuan menerima gambaran atas objek dan daya penggerak adalah daya yang terdapat dalam otot dan syaraf, yang mendorong gerak untuk mewujudkan pekerjaan yang di inginkan, termasuk daya ini adalah saya syahwat dan emosi, (3). Jiwa rasional dan sering juga di istilahkan ole Al-farabi dengan daya rasional atau akal adalah jiwa yang menjadi alat manusia untuk merasionalkan hal hal yang asional, sehingga mampu terdiri dri akal praktis untuk menyimpulkan tugas-tugas kemanusiaan, perilaku moral, dan pekerjaan profesi maupun keahlian. Teori Pengetahuan. Manusia  manurut Al-farabi memperoleh pengetahuan tentang segala sesuatu melalui dyaa berfikir, daya mengkhayal, dan daya mengindra.
3.      Al-Ghazali (1058-1111)
Al-Ghazali bernama asli Abu Hamid Muhammad ibn Muammad ibn Al-Thusi Al-Syafi’i Al-Ghazali, lahir di Thus pada tahun 450 H atau 1058 M, ayahnya pembuat tenunan wool (itu sebabnya ia diberi nama Ghazzal) ia adalah seorang diantara para pemikir Islam terbesar, seorang pemikir yang sangat produktif, meninggalkan banyak karya monumental, yang sangat berarti bagi perkembangan dan kemajuan studi Islam hingga saat ini. Kritisisme Al-Ghazali dalam salah satu karyanya, Tahafut al-Falasifah, AlGhazali memberikan kritik pedas kepada para filsuf Muslim pendahulunya. Kritik yang kadang disalah fahami, karena ia dituduh sebagai biang kerok kemandegan bahkan kemunduran filsafat didunia Islam.
      Teori Jiwa, Al-Ghazali mengikuti pendapat Ibnu Sina, Al-Farabuu, dan Aristoteles tentang jiwa. Bahkan jiwa terdiri atas tiga macam yaitu Jiwa tumbuh tumbuhan, jiwa hewan, dan jiwa manusia. Teori Pengetahuan, dalam perspektif Al-Ghazali, ilmu pengetahuan manusia dapat diperoleh melalui tiga sarana pokok, yaitu panca indera, akal, dan intuisi,
4.      Ibnu Rusyd (1126-1198)
Ibnu Rusyd bernama asli Abl al-Walid bin Muhamamd ibn Ahmad ibn Rushd, dalam bahasa latin Averroes, dilahirkan di Cordova Spanyol pada tahun 520 H atau 1126 M. Ibnu Rusyd adalah seorang ilmuan besar dan anotor ulng terhadap filsafar Aristotele. Pengetahuan Tuhan tentang objek-objek  partikular adalah soal lain yang dijadikan pangkal oleh Al-Ghazalai atas para filsuf. Ibnu Rusyd menjelaskan bahwa para filsuf tidak membantah bahwa Tuhan mengetahui keragaman makhluk-makhluk secara partikular.
5.      Suhrawardi (1153-1191)
Nama lengkap Suhrawardi adalah ‘Abu al-Futuh Yahya ibn Habasy ibn ‘Amirak al-Suhrawardi, lahir pada tahun 549 H atau 1153 M di Suhraward, sebuah kampung di kawasan Jibal, Iran Barat Laut dekat Zanjan. Sumber Mazhab Isyraqi. Filsafat illuminasionis Suhrawardi disintesiskan dari berbagai sumber : yang pertama dan yang paling utama meliputi sufisme, terutama kitab-kitab karangan Al-Hallaj dan Al-Ghazali, yang Misykat al-Anwarnya memilki kaitan langsung dengan relasi antara cahaya dan iman sebagaimana dipahami oleh Suhrawardi. Doktrin Teosofi, menurut Suhrawardi, seluruh realitas tak lain berasal dari cahaya yang mempunyai beragam tingkaan atau hiererki dan intensitas. Konsep iluminasi Suhrawardi pada dasarnya erupakan bentuk pengembangan dari teori emansi peripatetik Muslim, Al-Farabi, dan Ibnu Sina. Jadi, dapat dikatakan bahwa filsafat iluminasi Suhrawardi merupakan konsep neo emansi, karena pada dasarnya, iluminasi Suhrawardi bertolak dari konsep pelimpahan atau emansi yang telah ada. Dengan ajaran teosofinya, Suhrawardi mampu membangun suatu cabang aliran pemikiran baru dalam tradisi pemikiran Islam, sehingga wajar jika ia digelari sebagai pendiri filsafat iluminasi.

Sumber        : Buku Filsafat Pendidikan Islam
Pengarang    : Dr. Mahfud Junaedi,M.Ag
Deskripsi     : Ringkasan Filsafat Pendidikan Islam
Share:

0 komentar:

Post a Comment

WELCOME

My Profil



Nama Saya : Lulut Dwi Ratna
I am Study in Universitas Islam Negeri Walisongo
My Instagram : @lulutdwiratna
My Channel Youtube lulutdwiratna Please Like Comment and Subscribe.

Followers

About Me

My photo
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Selamat datang diBlog saya, temukan informasi menarik yang anda butuhkan, hanya disini.

Wikipedia

Search results